Hampir 300 Ribu Lebih Youtuber, Tidak Menyukai Trailer Battlefield V

Battlefield V kembali menjadi perbincangan. Beberapa waktu ini, muncul kenyataan mengejutkan bahwa ternyata trailer perkenalan yang dirilis oleh DICE dan EA beberapa waktu lalu, sepertinya mengundang respon negatif dari penggemar, khususnya para Youtuber.

[embedded content]

Hingga berita ini ditulis, video trailer yang dirilis oleh akun resmi youtube Battlefield pada tanggal 23 Mei lalu tersebut, telah ditayangkan sebanyak 8.1 juta kali, dan disukai oleh sekitar 272 Ribu user Youtube / Google. Namun menariknya, jumlah user yang meyukai ternyata lebih sedikit daripada yang tidak menyukai video tersebut. Sampai saat ini, jumlah orang yang tidak menyukai trailer telah mencapai hingga kurang lebih 306 Ribu orang, atau dengan persentase 8% lebih banyak daripada yang menyukai trailer. Cara penyajian yang diterapkan oleh DICE dan EA disinyalir menjadi penyebab di mana mereka “gagal” menarik simpati fans untuk franchise Battlefield V.

Battlefield V membawa kita kembali ke masa Perang Dunia 2 atau yang lebih dikenal dengan istilah baratnya, World War II. Game ini akan membawa kita pada sebuah setting simulasi yang sebenarnya telah kita lihat pada seri-seri lain sebelumnya. Namun DICE megatakan bahwa mereka ingin memberikan pengalaman yang berbeda untuk seri kali ini dengan mengambil fokus Perang Dunia 2 di berbagai lokasi atau lebih banyak sudut pandang jika dibanding dengan seri sebelumnya. Langkah yang diambil DICE, ternyata tak selalu berjalan mulus. Terutama terhadap fans yang melihat tampilan awal game ini melalui trailer yang disajikan tersebut.

Banyak fans mengeluh terhadap trailer, dan mengklaim bahwa DICE tidak memperhatikan aspek sejarah yang ada pada zaman Perang Dunia 2 seakurat mungkin. Salah satu yang paling disorot dalam trailer, adalah kehadiran karakter wanita dengan lengan prostetik (meskipun sejatinya pada Perang Dunia 2, keterlibatan wanita memang ada, dan itu tidaklah menyalahi sejarah), lalu munculnya prajurit yang menggunakan katana, maupun aksi hingga cara berpakaian yang tidak seperti keadaan Perang Dunia 2. Fans menganggap bahwa Perang Dunia 2 harusnya lebih mencekam daripada apa yang telah disajikan dalam trailer. Keberadaan unsur lingkungan yang ada juga nampaknya tidak lepas dari komplain para “Sejarawan”, dan menurut mereka hal tersebut malah membuat atmosfer gamenya menjadi kurang realistis.

Hal ini kemudian dijelaskan oleh Aleksander Grondal yang merupakan Produser Eksekutif dari Battlefield V. Ia mengakui bahwa DICE lebih befokus pada kesenangan dan keseruan dalam bermain game daripada (sejarah maupun pengalaman) yang otentik. Hal tersebut tentunya mengundang berbagai reaksi dari fans. Namun cukup dimengerti, karena ia juga ingin menghindari kritik yang serupa, dan karena pada dasarnya selama ini, seri Battlefield memang tidaklah akurat 100% sesuai dengan sejarah.

Oleh karena itu, melihat konsep World War II (Perang Dunia 2) yang sudah banyak diterapkan pada game bertema perang lainnya, DICE mencoba membuat sesuatu yang baru, dengan membawakan cerita dari berbagai sudut pandang yang berbeda, dan belum pernah dilihat ataupun dialami, maupun tertulis dalam buku sejarah manapun sebelumnya. Meski pada dasarnya, Grondal juga sadar, mereka tetap harus menyeimbangkan antara konsep fiksi yang mereka ciptakan dalam War-Stories, dengan sejarah yang sudah lama ada dan mendunia.

Battlefield V dikabarkan akan muncul sebagai salah satu topik utama pada pagelaran E3 2018 yang akan hadir pertengahan bulan depan (12 - 14 Juni). Dan akan dirilis untuk PC, Playstation 4, serta Xbox One pada 19 Oktober 2018 mendatang.

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment