Sejarah Spider-Man dalam Industri Video Game Dunia

Spider-Man merupakan salah satu superhero paling populer di dunia. Banyak yang mengatakan bahwa kepopulerannya hanya dapat disaingi oleh Superman dan Batman. Oleh karena itu, ketiganya disebut Superhero paling berpengaruh di mata penggemar komik di seluruh dunia.

Kepopuleran Spidey berawal dari kemunculannya pada Amazing Fantasy pada tahun 1962. Kala itu Stanley dan Steve Ditko, sang kreator berpikir bahwa menciptakan Spider-Man merupakan ide yang cukup buruk. Mereka awalnya ragu ide ini akan diterima publik, karena kebanyakan orang-orang takut dengan laba-laba. Namun akhirnya ide tersebut malah menjadi salah satu yang paling brilian yang pernah tercipta, hingga menjadi salah satu ikon utama dan terbesar dari rumah produksinya, Marvel.

Kekuatan, kecepatan, kemampuan menembak jaring dan menempel pada dinding, memesona pembaca dan dengan sekejap menjadikan Spider-Man sebagai sosok superhero idola. Di luar kehidupannya sebagai Superhero, kehidupan dan kepribadian Peter Parker yang merupakan seorang anak SMA yang miskin dan biasa saja, namun memiliki kepintaran yang membuatnya sering dijauhi teman-temannya menciptakan polemik kehidupan di antara bagaimana sulitnya menjadi seorang remaja biasa dan superhero sekaligus, yang membuat para pembaca merasa berempati padanya, terutama bagi kawula muda.

Sejarahnya pun tidak hanya digdaya dalam versi Komik. Pada ranah video game, si Kepala Jaring merupakan karakter Marvel yang paling banyak mendapat adaptasi video game. Hingga yang terbaru Marvel’s Spider-Man yang akan dirilis pada bulan September tahun ini. Semuanya berawal ketika ia mulai menapaki ranah video game, pada tahun 1980-an.

Spider-Man (1982)

Dengan video game yang mulai populer di tahun 70-an, Marvel melihat potensi ini untuk mengembangkan franchise-nya ke dalam bentuk video game. Spider-Man merupakan karakter pertama yang ditunjuk untuk hal ini. Di bawah naungan Parker Brother, dan bekerja sama dengan brand video game saat itu, Atari 2600 dan Sears Video Arcade, untuk segmen video game arcade, Spiderman meluncur dalam title yang sama sebagai Video Game untuk pertama kali ditahun 1982.

Meskipun terkesan repetitif dan simple, game tersebut begitu menggambarkan bagaimana Player merasakan dirinya menjadi seorang Spider-Man. Meloncat, memanjat dinding, menyelamatkan orang, bergelantungan, dan menghindari musuh. Meskipun berbentuk pixel, warna merah - biru akan langsung mengenali bahwa itu adalah Spidey, dan ini merupakan hal yang luar biasa untuk masa itu.

Questprobe : Featuring Spider-Man (1984)

Masih bersama Atari, game ini merupakan game bertema puzzle adventure. Player hanya tinggal mengikuti komando yang tertulis seperti “Look Table”, “Talk Mysterio”, “Hit Any Key”, :”Hit Return” dan sebagainya untuk mengarahkan Spidey menuju sebuah bangunan yang di dalamnya terdapat musuh-musuh seperti Sand Man dan Electro. Sambil mengoleksi permata untuk Madam Web. Puzzle yang ada dalam game ini sangat tidak rasional. Karena terkadang, verb yang digunakan seringkali mengalami trial maupun error.

The Amazing Spider-Man and Captain America in Dr. Doom’s Revenge! (1989)

Pada tahun 89, Paragon Software mengembangkan game bertema combat fusion action, yang ditempatkan dengan tema side-scrolling game untuk berbagai brand konsol pada zaman itu, Atari, Comodore 64, Amiga, dan DOS PC. Hal ini juga sekaligus menandai pola game Spider-Man untuk bertahun-tahun ke depannya.

Dr. Doom, diplot sebagai musuh utama dalam game ini. Ia dikabarkan menciptakan senjata pemusnah masal di kastil Latveria. Untuk menambah perlindungan bagi proyeknya, ia merekrut para B-List Villain termasuk Rhino, Batroc, Boomerang, Electro, Grey Gargoyle, Hobgoblin, Eduardo Lobo, dan Oddball.

The Amazing Spider-Man vs. The Kingpin (1990-1993)

Periode ini adalah di mana trio game berbentuk Platformer hadir. Oxford Dinamics Extremes dan Rare merilis game berjudul The Amazing Spider-Man untuk PC dan Nintendo Gameboy. Namun yang booming pada saat itu, berada dalam platform SEGA selaku pemegang lisensi. Franchise ini berhasil dengan bantuan developer Technopop. The Amazing Spider-Man vs. The Kingpin dirilis 4 kali dalam kurun waktu tersebut. Master System, Sega Genesis, Game Gear, dan Sega CD. Game ini juga menyajikan musuh-musuh tradisional Spider-Man yang telah hadir sebelumnya.

Spider-Man and Venom: Maximum Carnage (1994)

SNES dan MegaDrive menjadi tempat bersemayamnya game yang cukup populer ini. Maximum Carnage diambil dari salah satu event crossover terbesar dalam saga Spiderman. Game ini merupakan game pertama di mana Player dapat memainkan karakter lain sebagai playable character, yakni Venom, yang juga merupakan Rival bebuyutan Spidey. Selain itu karakter lain seperti Captain America, Iron Fist juga muncul dan dapat dipanggil dalam stage-stage tertentu, untuk mengahadapi lawan sesuai dengan karakter yang kita pilih (baik itu Spidey maupun Venom).

Spider-Man: Web of Fire (1996)

Web of Fire dirilis pada konsol Sega 32x, yang diklaim merupakan produk konsol paling gagal yang pernah dikeluarkan dalam industri game. Game ini merupakan game terakhir yang dikeluarkan untuk 32x di pasar Barat, dan dapat dikatakan sebagai salah satu yang game yang paling langka di pasaran. Harga dari gamenya dalam kondisi yang baik dan layak digunakan, bisa mencapai hingga $400 atau sekitar 5.5 juta rupiah.

Spider-Man / Spider-Man 2 : Enter Electro (PS1 / 2001 - 2002)

Game ini mungkin merupakan seri yang paling populer di kalangan penggemar game di seluruh dunia, dan bisa disebut sebagai masa keemasan game Spidey. Kesuksesan di versi PS1, membuatnya mendapatkan port untuk konsol lainnya di antaranya Dreamcast, Nintendo 64, Gameboy Color, dan PC.

Apa yang menjadi spesial dalam game ini adalah untuk pertama kalinya game Spidey berada dalam landmark 3 dimensi yang memungkinkan ia bergerak dengan sangat bebas. Neversoft selaku developer, membuat New York City menjadi kota landmark yang cukup memuaskan saat itu. Melompat antar gedung, memukul penjahat, menjaringnya, lalu berbagai kombinasi gerakan dan serangan melalui webfluid yang sangat padu. Ratusan kostum dan kombinasi kekuatan dapat diciptakan menjadi Spidey ideal yang kita sukai. Klausa “Spider-Man does whatever a Spider can” benar-benar diterjemahkan secara fantastik dan luar biasa dalam game ini. “Excelsior!”

Trilogy Spider-Man Movie - Games

(Spider-Man (2002) / Spider-Man 2 (2004) / Spider-Man 3 (2007)

Game ini berbasis pada cerita yang disediakan oleh film Sam Raimi. Spider-Man 1 masih mengakar pada konsep yang disediakan dalam PS1. Di mana Player hanya bisa beraksi dan berayun dari gedung ke gedung. Terobosan baru kemudian diperkenalkan pada sekuelnya, di mana Player untuk pertama kalinya dapat “menginjak tanah” dan memperkenalkan sistem Open World secara penuh. Berbagai macam side-quest seperti kuliah, mengantar Pizza, menolong orang, juga hadir dalam game ini. Konsep swing yang sangat lugas, indah, dan mudah diarahkan. Menariknya, Spider-Man 2 sampai saat ini masih dianggap sebagai salah satu game terbaik superhero laba-laba ini sepanjang masa.

Sayangnya, sekuel gamenya yang ketiga tidak memenuhi semua ekspekatasi dari prekuelnya berkat sistem swing yang juga hancur lebur, side quest yang tidak semenarik sebelumnya, dan berkesan boring di sepanjang ceritanya.

Sadar atau tidak terdapat kemiriipan antara fluktuasi penilaian dari para kritikus, mengenai nilai untuk progress Game dengan Filmnya.

Ultimate Spider-Man (2005)

Salah satu game terbaik, yang benar-benar menangkap konsep komik di dalam game. Game ini memadukan unsur 3D dan kartun dengan konsep cell-shadow, sehingga menciptakan suasana komik yang stylish dan terasa sangat hidup. Dalam beberapa momen di dalam game, Player akan berperan tidak hanya sebagai Spider-Man namun juga Venom, berkat keterkaitan keduanya dalam jalan cerita. Venom di sini dapat melakukan hal-hal yang belum pernah kita lihat sebelumnya dalam game, seperti melempat mobil, Meloncat dengan sangat tinggi, hingga memakan NPC untuk memulihkan nyawanya.

Game Spider-Man lainnya dalam 10 Tahun Terakhir.

Spider-Man Web of Shadow (2008) : salah satu game terbaik Spidey yang memadukan beberapa karakter Marvel dengan satu pusat cerita yakni Symbiote Arc. Di mana seluruh dunia terinfeksi virus symbiote, dan Spiderman berusaha mencegah penyebaran menjadi semakin meluas. Pemilihan combo-combo dan gerakan yang bebas dan mematikan, sistem swing yang dinamis, Pertempuran di udara, dan pemilihan keputusan Player dalam game ini, akan memberikan ending berbeda yang tidak terduga.

Shattered Dimension (2010) dan Edge of Time (2011), kedua Game ini merupakan kali pertama seri Spiderman dipegang oleh BEENOX, dalam kesepakatan kontrak bersama publisher Activision. Kedua game ini memadukan Spiderman dari berbagai dimensi yang ada dalam Spider-verse. Cerita-cerita yang saling berkaitan, menjadi poin yang penting dalam membangun jalan cerita utama di dalam gamenya. BEENOX kemudian melanjutkan franchise ini dengan The Amazing Spider-Man (2012) dan sekuel keduanya The Amazing Spider-Man 2 (2014) yang malah mendapat catatan negatif dari fans.

10 Tahun terakhir ini kemungkinan merupakan masa-masa paling suram bagi fans yang kerap mendambakan game yang benar-benar mempunyai nuansa “Spider-Man does whatever a Spider can”. Pada 2016 sebuah optimisme baru muncul, dan harapan itu kini tertumpu pada pundak Sony dan Insomniac selaku pemegang lisensi baru, dan sekaligus Developer yang saat ini tengah mengerjakan game Marvel’s Spider-Man. Untuk melahirkan kembali franchise yang telah lama “mati suri” ini ke dalam jati diri game yang sesungguhnya.

Marvel’s Spider-Man akan dirilis eksklusif untuk Playstation 4 pada 7 September 2018 mendatang.

Postingan Lainnya

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment